Adapun kedudukan amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu:
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
SuperClass : Tetrapoda
Class : Amphibia
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
SuperClass : Tetrapoda
Class : Amphibia
Amphibi
merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh
rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa
Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios
yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai
dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan
bertulang belakang (vertebrata)
yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan.
Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan
basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air
atau tempat basah tersebut dan bernapas
dengan insang.
Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa)
menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang
lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Amfibi adalah kelompok
terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan
dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak
dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari
untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan
melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya
paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Amphibia memiliki
kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans
yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain
yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi
seiring dengan perubahan fase hidup.
Jenis-jenis spesies Amphibi
adalah sebagai berikut :
Amfibia
mempunyai ciri-ciri:
Penutup tubuh
|
kulit yang berlendir
|
Alat gerak
|
dua pasang kaki dan
pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari
kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
|
Alat pernapasan
|
pernapasan pada saat
masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk
ke dalam rongga mulut ketika menyelam
|
Suhu tubuh
|
tidak tetap,
berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)
|
Peredaran darah
|
Tertutup
|
Alat penglihatan
|
Mata dan matanya
mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat
berfungsi waktu menyelam
|
Berkembang biak
|
dengan cara
melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya
(pembuahan eksternal
|
Jantung
|
terdiri
dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik
|
I.
Morfologi
Amphibi
Amfibi memiliki beragam ciri
morfologis yang berbeda antar ordo. Secara umum, semua amfibi memiliki kulit
yang tipis dan halus. Berberapa jenis menggunakan kulitnya untuk respirasi dan
pertukaran gas dengan udara. Sebagian besar jenis amfibi memiliki mata yang
besar untuk mencari mangsanya
Keterangan :
a.
Lipatan dorso-lateral
b.
Timpanum
c.
Moncong
d.
Nuptial
pads (untuk perkawinan)
e.
Selaput
renang
f.
Kutil
subartikular
g.
Ujung
jari halus (smooth tips)
h.
Ujung
jari membentuk kerucut (conical tips)
i.
Ujung
jari rata dengan lekuk tipis melingkar (circum-marginal groove)
j.
Ujung
jari membentuk spatula (spatulated tips)
k.
Ujung
jari bercakar (clawed tips)
l.
Kelenjar
parotoid (parotoid gland)
m.
Pematang
supraorbital
n.
Arciferal
scapular girdle
o.
Firmisternal
scapular girdle
p.
Pematang
parietal
Kelompok
hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa
bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu
hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di
darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok
hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk
mengatur suhu tubuhnya.
Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak
ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Pada kepala mempunyai mulut yang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yang
kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, terdapat sepasang mata yang bulat, dibelakangnya
terdapat 2 lubang pipih
tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima
gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di
dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata
apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus,
lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan
sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi. Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan
dan sepasang kaki belakang.
Kaki depan
terdiri atas :
-
Lengan atas (brancium),
-
lengan bawah (antebrancium),
-
tangan (manus), dan jari-jari (digiti).
Pada kaki
belakang terdiri atas
-
paha (femur),
-
betis (crus), kaki (pes)
dan jari-jari (digiti)..
Tubuh katak bentuknya bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian
tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior,
bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang
bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/
cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta
bagian kaudal pendek.
Pada rongga mulut ( cavum oris),
dibatasi oleh maxillae (rahang atas),
sedangkan dibagian bawah dibatasi oleh mandibula
(rahang bawah) dan os hyoid. Pada rongga mulut terdapat lingula yang pipih
berpangkal pada dasar sebelah antrior mulut.Pada permukaannya terdapat kuncup
perasa dan papil yang dilapisi oleh lendir dan dapat dijulurkan dari belkang ke
muka untuk menangkap mangsa. Pada maxillae
sebelah luar terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedangkan dibelakang maxillae terdapat gigi vormerin yang
berfungsi untuk menahan mangsa yang akan ditelan.Dekat denta vomerin terdapat
dua lubang nares interna yang berhubungan dengan nares eksterna.
Glotis terletak pada medium
ventral pharynx sebelah belakang lingula yang merupakan pintu menuju ke pulmo.
Dibelakang masing-masing mata di dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum
dari tuba Eustachii yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga
dalam.Pada katak jantan dari banyak spesies memiliki saccus vocalis (saku
suara) yang terbuka disebelah muka dari ostium pharyngeum auditiivae Eustachii.
Saku suara ini dapat dikembang kempiskan sehingga menimbulkan suara.
II.
Anatomi
Amphibi
Rangka Amphibi
Tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh
bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian
tubuh yang vital, melekatnya otot daging berguna untuk gerak dan berjalan. Pada
fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak.Kemudian pada fase dewasa
menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan
permukaan yang licin.Tempurung kepala,vertebrae dan sternum merupakan skeleton
axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare.
Gambar
Sistem Rangka Katak
Tempurung kepala yang besar serta pipih terdiri atas:
1.
Cranium yang sempit
2.
Beberapa
pasang kapsula sensoris dari hidung kapsula pendengar dan kapsula yang besar
untuk mata.
3.
Tulang-tulang
rahang, os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skleton viseral).
Bangsa amphibi merupakan Vertebrata yang pertama
mempunyai sternum (tulang dada) tetapi perkembangannya kurang sempurna. Tulang
iga hanya pendek dan kurang berkembang
sehingga tidak berhubungan dengan sternum seperti yang terjadi pada reptil,
burung atau mamal.
Sebagian besar amfibi mempunyai dua pasang tungkai dengan
empat jari kaki pada kaki depan dan lima jari kaki belakang.Jumlah jari mungkin
ada yang berkurang seperti pada salamander, dan pasangan tungkai tidak ada pada
Caecillia.Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tapi ada semacam tanduk pada
jari-jarinya.
Tulang punggung yang bersambung dengan kepala dan
extrimitas berfungsi menyokong tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9
columna vertebralis dan urostyl, yang merupkan silindris, masing-masing
vertebrae merupakan satu segmen pendek yang fleksibel seperti vertebrae
lainnya. Tiap-tiap vertebrae terdiri atas centrum atau corpus yang memiliki
lengkung atas (archus neuralis) sebagai tempat sumsum.Sebelah atasnya terdapat
cuatan neuralis terdapat sepasang processus articularis yang menyebabkan
vertebrae dapat sedikit bergerak; tidak memunyai tulang rusuk (costale).
Bentuk
tulang mempunyai hubungan erat dengan tugasnya.Tulang tempurung kepala
bersenyawa, sedang cingulum anterior dengan cingulum posterior merupakan
tulang-tulang yang terangkai menjadi satu. Tulang yang bersenyawa tidak dapat
digerak-gerakkan terhadap satu sama lain.
Gerakan-gerakan itu dimungkinkan oleh adanya otot ligamen
dari jaringan ikat. Kecuali itu juga disebabkan oleh otot-otot daging yang
dapat memanjang dan memendek, sebagai penggeraknya. Pada tulang yang panjang
dibedakan atas bagian central yang disebut diaphyse
sedang kedua ujungnya disebut epiphyse.Pada
tulang-tulang yang bersenyawa terdapat hubungan satu sama lain, dan
amsing-masing epiphyse dan diaphyse juga terdapat hubungan tidak
teratur dan terkunci oleh sutura.
Otot pada Ampibi
Tubuh katak dan vertebrata lainnya mengandung tiga macam
otot daging, diantaranya yaitu :
1.
Otot daging berserat
halus,
2.
Otot daging
jantung, dan
3.
Otot daging
berserat melintang.
Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat
yang satu sama lain digabung oleh jaringan ikat.Kedua ujung biasanya melekat
pada tulang yang berlainan, Otot daging mengadakan aktivitas dengan jalan kontraksi yakni
memanjang-memendekkan jari dengan demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan
bergerak. Otot daging secara umum dibagi atas dua kelompok yang
berlawanan. Dibawah ini akan disebutkan tipe umum dari otot-otot daging dengan
model aktivitasnya dengan masing-masing contoh:
1. Flexor : Mengikat
satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah
dengan lengan atas.
2. Extensor : Meluruskan atau memperluas suatu bagian;
contoh triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
3. Abductor : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu
tubuh (atau anggota); contoh deltoid menarik lengan ke samping.
4. Adductor : Menarik satu bagian menuju ke arah sumbu
tubuh (atau anggota); contoh atianus
dorsi menarik lengan keatas dan kembali.
5. Depressor : Menurunkan suatu bagian; contoh depresor manbulae menggerakkan kebawah
rahang bawah untuk menggerakkan mulut.
6.
Levator : Mengangkat atau meninggikan
suatu bagian;contoh masseter
mengangkat rahang untuk menutup mulut.
Organ Tubuh Katak
Keterangan :
Kata memiliki organ tubuh seperti yang ada diatas diantaranya dalah
-
Cor ( jantung)
-
Hati
-
Pulmo (paru-paru)
-
Usus besar
-
Usus kecil
-
Cloaca
-
Testis, (pada katak jantan)
-
Ovarium (pada katak betina)
-
Mata
-
Pankreas
-
Vas deferens, dll
Sistem Pencernaan
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan di
akhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari trackus digestoria mempunyai
struktur dan ukuran yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap
untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai
kelenjar ludah.
Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagus yang menghasilkan
sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk ke dalam vetriculus yang berfungsi
sebagai gudang pencernaan.
Amfibi darat juga memiliki
kelenjar intermaksilari pada dinding mulutnya. Ada beberapa amfibi yang
lidahnya tidak dapat bergerak, tetapi sebagian besar bangsa Amfibi mempunyai
lidah yang dapat dijulurkan ke luar serta katak dan kodok lidah digulung ke
lambung. Usus menunjukkan berbagai variasi. Pada Caecillia menunjukkan ada
gulungan kecil dan tidak dibedakan antara usus kecil dan usus besar, pada katak
dan kodok terdapat usus yang relatif panjang, menggulung yang membuka kloaka.
Sistem pernapasan
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga
mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang
karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat
pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu.
Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan
glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga
mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu
dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi.
Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena
kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh
tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari
jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri
pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat
terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan
kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik
paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan
ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat
udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi
pada gelembung-gelembung di paru-paru.
Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot
Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen
masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot
geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga
mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah.
Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen
diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya,
karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai
berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam
paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup
dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah
berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga
rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya
karbon dioksida keluar.
Perhatikan gambar dibawah ini