Jumat, 10 Mei 2013

class amphibi



Adapun kedudukan amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu:
Klasifikasi :
Kingdom               : Animalia
Phylum
                  : Chordata
Sub Phylum
          : Vertebrata
SuperClass
            : Tetrapoda
Class
                     : Amphibia

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup.


Jenis-jenis spesies Amphibi adalah sebagai berikut :
Amfibia mempunyai ciri-ciri:

Penutup tubuh
kulit yang berlendir
Alat gerak
dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
Alat pernapasan
pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam
Suhu tubuh
tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/poikiloterm)
Peredaran darah
Tertutup
Alat penglihatan
Mata dan matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam
Berkembang biak
dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal
Jantung
terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

I.                   Morfologi Amphibi
Amfibi memiliki beragam ciri morfologis yang berbeda antar ordo. Secara umum, semua amfibi memiliki kulit yang tipis dan halus. Berberapa jenis menggunakan kulitnya untuk respirasi dan pertukaran gas dengan udara. Sebagian besar jenis amfibi memiliki mata yang besar untuk mencari mangsanya
Keterangan :
a.        Lipatan dorso-lateral
b.      Timpanum
c.       Moncong
d.      Nuptial pads (untuk perkawinan)
e.       Selaput renang
f.       Kutil subartikular
g.      Ujung jari halus (smooth tips)
h.      Ujung jari membentuk kerucut (conical tips)
i.        Ujung jari rata dengan lekuk tipis melingkar (circum-marginal groove)
j.        Ujung jari membentuk spatula (spatulated tips)
k.      Ujung jari bercakar (clawed tips)
l.        Kelenjar parotoid (parotoid gland)
m.    Pematang supraorbital
n.      Arciferal scapular girdle
o.      Firmisternal scapular girdle
p.      Pematang parietal
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Pada kepala mempunyai mulut yang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan, terdapat sepasang mata yang bulat, dibelakangnya terdapat 2 lubang pipih tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau sperma dari alat reproduksi. Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.
Kaki depan terdiri atas :
-          Lengan atas (brancium),
-          lengan bawah (antebrancium),
-          tangan (manus), dan jari-jari (digiti).
Pada kaki belakang terdiri atas
-          paha (femur),
-          betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti)..
Tubuh katak bentuknya bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal pendek.
Pada rongga mulut ( cavum oris), dibatasi oleh maxillae (rahang atas), sedangkan dibagian bawah dibatasi oleh mandibula (rahang bawah) dan os hyoid. Pada rongga mulut terdapat lingula yang pipih berpangkal pada dasar sebelah antrior mulut.Pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil yang dilapisi oleh lendir dan dapat dijulurkan dari belkang ke muka untuk menangkap mangsa. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris), sedangkan dibelakang maxillae terdapat gigi vormerin yang berfungsi untuk menahan mangsa yang akan ditelan.Dekat denta vomerin terdapat dua lubang nares interna yang berhubungan dengan nares eksterna.
 Glotis terletak pada medium ventral pharynx sebelah belakang lingula yang merupakan pintu menuju ke pulmo. Dibelakang masing-masing mata di dekat sudut mulut terdapat ostium pharyngeum dari tuba Eustachii yang menghubungkan cavum oris dengan ruang telinga dalam.Pada katak jantan dari banyak spesies memiliki saccus vocalis (saku suara) yang terbuka disebelah muka dari ostium pharyngeum auditiivae Eustachii. Saku suara ini dapat dikembang kempiskan sehingga menimbulkan suara.




II.                Anatomi Amphibi
Rangka Amphibi
Tersusun atas endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging berguna untuk gerak dan berjalan. Pada fase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak.Kemudian pada fase dewasa menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan yang licin.Tempurung kepala,vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan skeleton appendiculare.
Gambar Sistem Rangka Katak
Tempurung kepala yang besar serta pipih terdiri atas:
1.      Cranium yang sempit
2.      Beberapa pasang kapsula sensoris dari hidung kapsula pendengar dan kapsula yang besar untuk mata.
3.      Tulang-tulang rahang, os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skleton viseral).
Bangsa amphibi merupakan Vertebrata yang pertama mempunyai sternum (tulang dada) tetapi perkembangannya kurang sempurna. Tulang iga hanya pendek dan  kurang berkembang sehingga tidak berhubungan dengan sternum seperti yang terjadi pada reptil, burung atau mamal.
Sebagian besar amfibi mempunyai dua pasang tungkai dengan empat jari kaki pada kaki depan dan lima jari kaki belakang.Jumlah jari mungkin ada yang berkurang seperti pada salamander, dan pasangan tungkai tidak ada pada Caecillia.Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tapi ada semacam tanduk pada jari-jarinya.
Tulang punggung yang bersambung dengan kepala dan extrimitas berfungsi menyokong tubuh dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna vertebralis dan urostyl, yang merupkan silindris, masing-masing vertebrae merupakan satu segmen pendek yang fleksibel seperti vertebrae lainnya. Tiap-tiap vertebrae terdiri atas centrum atau corpus yang memiliki lengkung atas (archus neuralis) sebagai tempat sumsum.Sebelah atasnya terdapat cuatan neuralis terdapat sepasang processus articularis yang menyebabkan vertebrae dapat sedikit bergerak; tidak memunyai tulang rusuk (costale).
Bentuk tulang mempunyai hubungan erat dengan tugasnya.Tulang tempurung kepala bersenyawa, sedang cingulum anterior dengan cingulum posterior merupakan tulang-tulang yang terangkai menjadi satu. Tulang yang bersenyawa tidak dapat digerak-gerakkan terhadap satu sama lain.
Gerakan-gerakan itu dimungkinkan oleh adanya otot ligamen dari jaringan ikat. Kecuali itu juga disebabkan oleh otot-otot daging yang dapat memanjang dan memendek, sebagai penggeraknya. Pada tulang yang panjang dibedakan atas bagian central yang disebut diaphyse sedang kedua ujungnya disebut epiphyse.Pada tulang-tulang yang bersenyawa terdapat hubungan satu sama lain, dan amsing-masing epiphyse dan diaphyse juga terdapat hubungan tidak teratur dan terkunci oleh sutura.
Otot pada Ampibi
Tubuh katak dan vertebrata lainnya mengandung tiga macam otot daging, diantaranya yaitu :
1.      Otot daging berserat halus,
2.      Otot daging jantung, dan
3.      Otot daging berserat melintang.
Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu sama lain digabung oleh jaringan ikat.Kedua ujung biasanya melekat pada tulang yang berlainan, Otot daging mengadakan aktivitas dengan jalan kontraksi yakni memanjang-memendekkan jari dengan demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan bergerak. Otot daging secara umum dibagi atas dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan disebutkan tipe umum dari otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing contoh:
1.      Flexor        : Mengikat satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah dengan lengan atas.
2.      Extensor    : Meluruskan atau memperluas suatu bagian; contoh triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
3.      Abductor   : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh (atau anggota); contoh  deltoid menarik lengan ke samping.
4.      Adductor   : Menarik satu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (atau anggota); contoh atianus dorsi menarik lengan keatas dan kembali.
5.      Depressor  : Menurunkan suatu bagian; contoh depresor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk menggerakkan mulut.
6.      Levator      : Mengangkat atau meninggikan suatu bagian;contoh masseter mengangkat   rahang untuk menutup mulut.
Organ Tubuh Katak
Description: http://amfibidunia.files.wordpress.com/2009/12/frog_organs_anura.jpg?w=468

Keterangan :
Kata memiliki organ tubuh seperti yang ada diatas diantaranya dalah
-          Cor ( jantung)
-          Hati
-          Pulmo (paru-paru)
-          Usus besar
-          Usus kecil
-          Cloaca
-          Testis, (pada katak jantan)
-          Ovarium (pada katak betina)
-          Mata
-          Pankreas
-          Vas deferens, dll
Sistem Pencernaan
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan di akhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari trackus digestoria mempunyai struktur dan ukuran yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah.
Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagus yang menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan masuk ke dalam vetriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan.
            Amfibi darat juga memiliki kelenjar intermaksilari pada dinding mulutnya. Ada beberapa amfibi yang lidahnya tidak dapat bergerak, tetapi sebagian besar bangsa Amfibi mempunyai lidah yang dapat dijulurkan ke luar serta katak dan kodok lidah digulung ke lambung. Usus menunjukkan berbagai variasi. Pada Caecillia menunjukkan ada gulungan kecil dan tidak dibedakan antara usus kecil dan usus besar, pada katak dan kodok terdapat usus yang relatif panjang, menggulung yang membuka kloaka.    










Sistem pernapasan

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru.
Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah.
Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
            Perhatikan gambar dibawah ini

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuaubuK6XoRwoY-8et8OOe0OdkV14G4VOkPigIzPxtQmMft1nJaTdbjaw1PTufaSygyEeE9ZZwkU8Fe13yhKRWEDlPrcQkqtKzhBeC35kfMFECbqMIDprBb8K3fXsyPNPdQnf85rR0Tbo/s320/katak.jpgDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFU5-o81AAmRHZL3tZQ3_bOQUftfwXZjxDh93ucHGCclubL9FFLY0_xhvazG8xcAa59W8C6l1XKsZb3IM45r_Vb0YOhJ5_Bq5uEFvSyOmefsS5Xuhk57trfUMKIYpOycmWIdh73c4f-0M/s320/katak2.jpg